4 CARA MENGELOLA TIM YANG SEDANG WORK FROM HOME

Bekerja dari rumah

Oke, bagi kamu yang seorang pengusaha atau pimpinan, yang mana kamu memiliki sekelompok tim, yang bekerja dengan target. Pasti akan merasa kelimpungan dengan dampak sampingan dari merebaknya COVID 19.

Dampak sampingan itu adalah dihimbaunya perusahaanmu atau instansimu untuk menerapkan metode kerja work from home.

Secara kasarnya, kamu pasti tahu kalau work from home itu adalah kerja di rumah.

Tapi apa kamu tahu makna sebenarnya?

Apa Itu Work From Home?

Berdasarkan pada apa yang tertulis di Kompas.com, Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, telah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran penyakit COVID 19.

Pak Jokowi menyatakan,

“Saatnya kita kerja di rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah.”

Dalam konferensi pers di Instana Bogor.

Lalu apa sebenarnya yang dihimbau oleh Bapak Presiden itu?

Work From Home adalah sebuah konsep kerja yang mana para karyawannya melakukan pekerjaannya di rumah. Jadi entah bagaimana caranya, yang penting karyawan itu bisa melakukan pekerjaannya cukup dari rumah.

Bekerja dari rumah
Bekerja dari rumah

Bagaimana pelaksanaannya? Yang terjadi saat ini, banyak kementerian dan perusahaan-perusahaan teknologi yang menerapkannya. Seperti google, bukalapak, tokopedia, dan Gojek.

Mereka melakukan pekerjaannya dengan diawali absen melalui semacam webcam grup. Di saat itu pula, rapat pagi juga diselenggarakan. Dan tak lupa juga penjelasan kapan deadline tugas harus selesai, juga disebutkan.

Nah, pasti kalian berfikir, bagaimana cara pengawasannya? Dan bagaimana pula cara menjaga semangat mereka untuk mencapai target tim?

Yuk mari kita masuk ke pembahasannya.

4 Cara Mengelola Tim Yang Sedang Work From Home

1. Memang Memungkinkan Untuk Work From Home

Jangan latah deh. Demi mendapat citra perusahaan yang baik hati, yang sayang pada kesehatan para karyawannya atau timnya, lalu kamu maksain timmu untuk work from home.

Kalau memang perusahaanmu memungkinkan,ya silahkan. Tapi kalau tidak memungkinkan, yang ada malah timmu bakal kena PHK semua gara-gara perusahaanmu bangkrut.

So, bagaimana yang memungkinkan, dan bagaimana yang tidak memungkinkan?

Tim atau perusahaan yang memungkinkan adalah yang memang kerjanya tidak harus banget menggunakan kehadiran fisik. Mereka-mereka yang pekerjaannya bisa dilakukan hanya bermodal laptop dan koneksi internet, ya silahkan untuk menerapkan work from home.

Pekerjaan yang seperti apa itu? Contohnya programmer, penulis artikel, content creator, desainer, bagian keuangan, bagian perencanaan, konsultan pajak, dan pengolah data.

Lalu yang tidak memungkinkan, berarti pekerjaannya benar-benar membutuhkan kehadiran fisik, tidak bisa tidak. Badannya harus datang. Titik.

Pekerjaan yang seperti apa itu? Contohnya bagian produksi (pabrik), ojek online, kasir, cleaning service, bagian pengiriman dan logistik, bagian pelayanan publik (rumah sakit, polisi, supermarket, dan pegawai restoran), dan percetakan.

Jadi, kamu yang pekerjaannya mengharuskan banget kamu untuk datang ngantor, jangan protes ke pimpinanmu ya. Karena taruhannya masalah keberlangsungan perusahaan, dan memang tidak bisa diganti dengan work from home.

Berdasarkan pada wartaekonomi.co.id, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Agung Pambudi, menjelaskan,

“Masing-masing perusahaan kan punya pertimbangannya sendiri-sendiri. Dan sifatnya ini kan himbauan. Travel agency, jasa konsultan, dan jasa-jasa lainnya, itu relatif lebih gampang menerapkan work from home, dengan bantuan IT information and communication technology. Tetapi untuk fungsi produksi, maintenance, kan almost impossible (hampir tidak mungkin dilakukan work from home.”

Dari sini, semua pembahasan hanya akan menyasar pada pekerjaan yang memang memungkinkan untuk dibuat work from home.

Sepakat?!

Setelah mengetahui hal di atas, kamu sebagai pengusaha atau pimpinan tim, harus memastikan bahwa timmu sudah memiliki kelengkapan dasar untuk work from home, seperti laptop/komputer dan koneksi internet.

Jangan sampai ada anggota timmu yang kinerjanya tidak maksimal, gara-gara wifi tetangga mati, atau laptopnya sedang diservis.

Yang namanya keadaan darurat, maka maklum dibutuhkan adanya pengorbanan lebih untuk pasang koneksi internet di rumah, atau beli laptop baru yang mumpuni untuk bekerja.

2. Jangan Beri Pengawasan Jam Kerja Yang Ketat

Yang namanya kerja dari rumah, berarti lokasi kerjanya memang bukan tercipta untuk orang bekerja, alias tidak kondusif.

Entah ada anak yang nangis, orang tua yang minta diajak ngobrol, tetangga mau pinjam tangga, dan lain sebagainya.

Maka, fokuskan pada pencapaian kerja, bukan pada bagaimana tugas-tugas itu dikerjakan.

Rumah memang bukan tempatnya orang bekerja
Rumah memang bukan tempatnya orang bekerja

Berikanlah mereka fleksibilitas dalam bekerja. Jangan membuat deadline kerja sama seperti saat mereka bekerja di kantor. Kamu harus memperbolehkan mereka untuk upload hasil kerjaan jam 2 malam, jam 4 pagi, pokoknya boleh jam berapapun, asal tidak mengganggu tanggal deadlinenya.

Kalau yang namanya absensi, itu tetap perlu ya. Idealnya tim harus menampakkan wajah mereka secara online, saat pagi hari, siang hari, dan sore hari.

Untuk apa?

Untuk jaminan bahwa mereka tidak keluyuran bertamasya keliling kota. Yang mana itu berarti mereka tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaannya.

Plus, berarti tujuan utama diberlakukannya peralihan dari kerja di kantor menjadi kerja di rumah, tidak tercapai. Lha kan tujuannya adalah social distancing atau jaga jarak antar orang, mereka bukannya stay safe di rumah, malah jalan-jalan bagai sedang liburan.

Yang mana hal itu menambah resiko tertular virus corona.

3. Titik Beratkan Pada Laporan Harian

Kamu harus tahu banget kondisi timmu bagaimana. Mengapa? Karena mereka kerjanya di rumah, bukan di kantor. Kamu tidak bisa mengawasi mereka tiap jam. Maka dari itu, kamu harus bisa mengetahui kondisi mereka dan kondisi pekerjaan mereka dari laporan hariannya.

Di situ kamu bisa mendiagnosa masalah-masalah yang telah timbul atau akan timbul dari timmu tersebut. Kamu bisa langsung mengevaluasi dan mengeluarkan instruksi teknis yang akan kamu sampaikan besok pagi, saat rapat menggunakan webcam.

Kuncinya ada pada laporan harian
Kuncinya ada pada laporan harian

Sebagai contoh, masalah yang sering timbul saat adanya peralihan dari kerja di kantor menjadi kerja di rumah, adalah hubungan dengan vendor.

Yang mana biasanya kalian perlu bertatap muka dengan vendor, untuk menjelaskan spesifikasi produk, menjelaskan tentang deadline, beserta dengan pengambilan produknya.

Nah, di Percetakan Kreasi Langit, kamu bisa order kebutuhan cetakmu, bahkan tanpa tatap muka sekalipun.

Kok bisa?

Percetakan Kreasi Langit memiliki pelayanan yang sangat terkini dan bersahabat. Kamu bisa banget untuk bertanya-tanya soal spesifikasi produk secara detil pada customer service Kreasi Langit melalui aplikasi whatsapp.

Bahkan kalau itu dirasa masih kurang, kamu bisa langsung meminta customer service Kreasi Langit untuk video call.

Dengan video call, kamu bisa langsung melihat contoh-contoh produknya. Bagaimana besarnya, bagaimana warnanya, tekstur permukaan kertasnya, bahkan berat dari contoh produk tersebut secara real.

Baca juga : Percayakan Kebutuhan Cetak Kantor Anda Di Sini

Menariknya lagi, saat produk yang kamu order sudah jadi, kamu tidak perlu datang ke toko Kreasi Langit, mereka akan mengirimkan produkmu menggunakan GOJEK atau Grab.

Jadi, soal kebutuhan cetak kantormu, walau dengan adanya COVID 19 ini, akan tetap aman.

4. Jaga Motivasi Mereka

Yang namanya kerja di lingkungan yang tidak kondusif, pasti berpeluang untuk menurunkan semangat kerja timmu. Maka, kamu harus terus menjaga motivasi mereka di saat kalian rapat webcam.

Kamu sebagai seorang pemimpin tim, memang seharusnya menjaga semangat tim dalam mencapai tujuan atau visi.

Baca juga : 3 Cara Untuk Bisa Pensiun Dini Sebelum Umur 30 Tahun

Nah, kamu harus banget untuk mengangkat tema visi tim mu itu, di setiap rapat webcam. Bukannya mereka sudah tahu visi tim ya? Iya, mereka sudah tahu. Tapi masalahnya, kerja di rumah itu bisa banget membuat anggota timmu itu lupa pada tujuannya dia bekerja.

Kamu pasti tahu lah, di rumah itu banyak banget hal-hal yang dapat mendistraksi fokus mereka dalam bekerja. Apalagi bagi mereka yang memang punya sifat kalau kerja, butuh banget untuk diawasi. Kalau tidak ada yang mengawasi seperti di rumah, ya jadinya tugas timmu semua jadi berantakan hanya karena kemalasan satu orang.

Selain itu, mereka pasti juga bakal ngerasa jenuh. Karena biasanya mereka bisa saling menyapa teman kantor, ketawa ketiwi saat istirahat, sekarang harus di rumah, dengan sesekali gendong anak yang nangis.

So, penjagaan motivasi yang kamu lakukan sebelumnya di kantor, harus dilipatgandakan.

Keseruan saat bekerja di kantor telah hiilang
Keseruan saat bekerja di kantor telah hiilang

Bahkan kamu bisa memberikan challenge olahraga untuk menjaga kesehatan mereka. Seperti siapa yang bisa paling banyak push up, dengan ditonton secara live melalui webcame, dengan dihitung bersama-sama.

Bisa juga dengan kontes menyanyi karaokean melalui webcame, dengan penilaian secara voting.

Itu semua bisa dilakukan dengan maksud untuk mengusir mereka dari kebosanan berada di rumah terus.

Kesimpulan

Semua orang pasti tidak menginginkan adanya wabah penyebaran virus corona atau penyakit COVID 19 ini. Tetapi kita sebagai manusia, harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan alam.

Karena satu-satunya hal yang pasti di dunia ini selain kematian, adalah perubahan.

Sebagai makhluk yang paling sempurna, kita harus berusaha ekstra keras untuk bisa menghentikan penyebaran COVID 19 ini, salah satunya dengan mendukung gerakan social distancing , atau dalam penerapan teknisnya adalah work from home.

Semoga kondisi buruk ini bisa segera berakhir, dan tim kita, perusahaan kita, bisa melewati kondisi ini dengan selamat, stabil, atau bahkan ada peningkatan.

Semoga wabah ini bisa segera berakhir
Semoga wabah ini bisa segera berakhir

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat bagi kamu. Dan apabila kamu suka dengan artikel ini, mohon untuk dishare di media sosialmu, agar teman-teman atau keluargamu bisa mendapat manfaatnya juga.

Sampai jumpa di artikel berikutnya…