Apa Itu BEM?
BEM adalah singkatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa, yang mana merupakan organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas atau institut. BEM menjadi sebuah lembaga yang menjalankan program-program kerja, sebagai sarana untuk mewujudkan perubahan positif pada mahasiswa, yang meliputi pola pikir, kedewasaan, peningkatan skill dan kepribadian religius.
Dalam program-programnya, seringkali diselipi dengan kegiatan sosial. Harapannya, masyarakat sekitar juga dalam sedikit terbantu dengan adanya BEM. Untuk anggota BEM itu sendiri, kegitan sosial tersebut dapat menumbuhkan rasa keberpihakan pada rakyat.
Sebagai contoh, dalam website resmi dari IPB (Institut Pertanian Bogor) , dijelaskan bahwa visi BEM SB (sekolah bisnis) adalah mewujudkan BEM SB yang inklusif, impactful, berprinsip entreprenuer, berwawasan dan perduli terhadap lingkungan dengan semangat kekeluargaan.
Sedangkan dalam website resmi dari Poltekesos Bandung, dijelaskan bahwa salah satu dari fungsi BEM nya adalah menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
Tanggung Jawab Saat Menjadi Anggota BEM
Bagaimana, sudah mulai dapat gambaran soal apa itu BEM? Nah, kini saatnya kamu untuk membayangkan, bagaimana berat dan repotnya menjadi anggota BEM.
Sebagai anggota BEM, kamu diwajibkan harus mampu me-manage waktu dengan baik. Memang sih, yang namanya kuliah, jadwal kuliah itu sangat fleksibel dan bahkan cenderung longgar. Tetapi biasanya yang namanya anak kuliah, yang paling ditakutkan adalah tugas-tugasnya.
Apalagi anak-anak teknik, pasti deh, tugasnya bakal bejibun. Ditambah lagi dengan tugas kelompokan. Kamu bakal sering banget “main” ke kosan temanmu. Karena hampir tiap mata kuliah, selalu ada yang namanya tugas kelompok. Jangankan bersantai-santai di kamar kosmu, kamu pulang ke kosanmu saja sudah bagus banget.
Dengan beban kuliah seperti itu, kamu masih harus memadatkan lagi jadwalmu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan BEM. Sebagai anggota BEM, di tiap kegiatan, kamu harus mengikutinya, dan juga mempersiapkannya. Nah, persiapannya itu yang bikin kamu bakal capek banget.
Jika kamu berposisi sebagai anggota SIE Pubdok atau sponsorship di sebuah kepanitiaan, kamu bakal sering keliling cari percetakan untuk mencetak kebutuhan cetak acaramu. Entah untuk bagian kesekretariatan atau bagian publikasi. Seperti cetak banner, proposal, id card, seminar kit, dll.
Hampir rata deh capeknya di tiap Sie. Belum lagi pada kepanitiaan tesebut, biasanya anggota BEM menjadi salah satu pimpinan. Tidak hanya capek dengan seringnya mengikuti rapat, kamu juga bakal sering puyeng dengan sesaknya otakmu dijejali tiap masalah yang muncul secara tiba-tiba.
Semua tanggung jawab tersebut belum ada artinya dengan beban petinggi BEM yang harus mempertanggungjawabkan seluruh programnya kepada BLM atau Badan Legislatif Mahasiswa yang bisa disamakan dengan organisasi DPR nya kampus. Bisa-bisa fokus kuliahmu bisa kacau balau.
5 Keuntungan Menjadi Anggota BEM
1. Pengalaman
Tidak bisa dipungkiri, bahwa para anggota BEM, mendapatkan pengalaman yang lebih di bidang organisasi dibanding mahasiswa yang lain. Dengan banyaknya jam terbang, membuat kamu bisa menambah banyak skill, seperti komunikasi, problem solving, manajemen waktu, manajemen emosi, kedewasaan, dan presentasi.
Banyak sekali intrik politik yang terjadi di dalam kampus. Persaingan pengaruh dari organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, KAMMI, PMII, dan yang lain, membuatmu belajar cara pemosisian diri dengan baik. Bagaimana caramu dalam menerima berbagai perbedaan pola pikir dan latar belakang. Demi terwujudnya tujuan BEM dan kepanitiaan.
2. Jaringan
Di dalam setiap kegiatannya, kamu bakal dituntut untuk bisa bekerjasama secara tim. Maka kamu pastinya akan dikenal dan mengenal banyak orang. Baik itu sesama mahasiswa di kampusmu, mahasiswa di kampus lain, dosen, vendor, maupun dengan berbagai tokoh penting yang menjadi pembicara di acara seminar yang BEM mu adain.
Kenalan-kenalan tersebut, jika kamu pupuk dengan baik, kamu bakal bisa punya jaringan yang luas dan kuat.
Emang apa untungnya punya jaringan yang luas dan kuat?
Pasti bendaharamu bakal seneng banget saat kamu bisa dapat produk dan pelayanan terbaik tapi dengan harga yang miring.
Untung banget, Bro! Saat kamu lulus kuliah, kamu akan punya banyak jalan rizki. Sebagai contoh nih, jika kamu mau merintis sebuah bisnis Sociopreneur, kamu tinggal bikin konsep dan proposalnya dengan baik dan rapi, lalu kamu atur janji dengan beberapa yang ada dalam list jaringanmu. Kamu presentasikan deh idemu yang solutif itu ke mereka, dan karena kamu sudah mereka kenal dan citra kamu yang baik di mata mereka, maka bisnis kamu punya peluang besar untuk mereka bantu (modali).
Enak bukan?
Contoh lain ya, jika kamu saat lulus kuliah bisa langsung dapet kerja di BUMN, dan kamu ditempatkan di posisi yang berhubungan dengan penyelenggaraan acara, kamu bisa manfaatin jaringan vendor yang kamu punya untuk dapet diskon. Pasti bendaharamu bakal seneng banget saat kamu bisa dapat produk dan pelayanan terbaik tapi dengan harga yang miring.
Baca juga : 7 Tips Atau Cara Mengadakan Seminar yang Tidak Bisa Rugi
Belum lagi kalau ada teman kamu yang lagi buka bisnis baru. Kamu bisa dengan baik-baik menawarkan “bantuan” kepada dia. Kalau kamu punya citra baik di mata dia, pasti deh kamu bakal diajak “bantu-bantu” bisnisnya.
Nah, biasanya nih ya, anak-anak BEM, diberikan kemudahan dalam sidang skripsinya. Mengapa? Karena anak BEM, biasanya kenal dan dikenal oleh para dosen. Karena seringnya berinteraksi dengan dosen soal acara BEM, mereka akan punya kedekatan emosional yang jarang dimiliki oleh anak-anak yang kerjaannya hanya kuliah pulang – kuliah pulang.
3. Popularitas
Daripada hanya sekedar, “Sehat, Om?
Masa-masa kuliah, biasanya dipakai untuk masa mencari jodoh. Dengan seringnya rutinitas rapat, banyak sekali peluang kamu untuk melakukan pendekatan kepada Si Doi atau didekati oleh SI Dia. Di dalam persiapan acara BEM, memungkinkan banget kamu untuk mengenal dan dikenal oleh adik atau kakak angkatan.
Bayangin deh, kalau kamu tidak ikut BEM, kamu bakal kemana-mana sama sohibmu doang. Kalau tidak kakak temenmu ya adiknya temenmu yang kamu incar. Radar pencarian jodohmu bakal lebih luas jika kamu mengikuti BEM.
Apalagi kamu menjadi salah seorang petinggi BEM, kamu bakal punya posisi kuat untuk meluluhkan hatinya. Kharisma atau keanggunanmu bakal terpancar cerah bagai sunrise di Bromo.
Saat kamu main ke rumah Si Doi pun, kamu bakal kalem saat bertemu dengan calon mertua. Gimana enggak, pasti calon mertuamu bakal takjub kalau kamu ceritain kegiatanmu di BEM.
Bayangin saja, saat kamu duduk berhadapan dengan Bapaknya, kamu bisa buka obrolan, “Pak, kemarin saya ngopi bareng dengan Ketua DPRD , membahas alotnya penggusuran lokalisasi prostitusi. Menurut Bapak, Bapak pro atau kontra dengan hal itu?”
Kan keren banget obrolannya. Daripada hanya sekedar, “Sehat, Om?”
4. Ladang Bisnis
Apa hubungannya BEM dengan bisnis?
Ada dong. Dengan kamu menjadi anggota BEM, kamu bisa menjadi “orang dalam” dalam memasukkan usahamu untuk menjadi vendor kepanitiaan BEM mu. Bayangin aja, event organizer atau percetakan lain harus bersusah payah untuk masuk dan presentasi ke BEM mu, untuk sekedar “dipertimbangkan” untuk dijadikan vendor.
Baca juga : Tips Mendapat Sponsor Acara Kampus
Kalau kamu orang dalam, usaha kamu bisa dengan mudah untuk mendapatkan kepercayaan. Tapi ingat ya, walaupun kamu punya akses khusus ke dalam, kamu harus tetap memberikan pelayanan dan produk yang terbaik. Kalau bisa, kamu beri deh, harga yang bikin bendahara bahagia.
Kalau usahamu sudah terkenal diantara teman-teman anggota BEM, akan banyak acara dari fakultas atau BEM lain yang akan mempercayai usahamu.
Buatlah BEM merasa sangat bersyukur bahwa ada anggotanya yang punya bisnis, yang bisa dijadikan vendor. Jangan malah sebaliknya. Simbiosis mutualisme – lah.
Baca juga : Pusat Seminar Kit di Surabaya
5. Poin yang Sangat Diperhitungkan HR Perusahaan
Ya, dengan kamu pernah ikut organisasi sebesar BEM. Kamu bakal punya nilai lebih di mata HR perusahaan yang kamu lamar kerja. Mengapa? Karena dinamika kerja, mirip-mirip dengan dinamika yang ada di BEM. Apalagi kamu pernah menjadi petinggi BEM, pasti nama kamu langsung “dilingkari”.
Baca juga : Percayakan Kebutuhan Cetak Kantor Anda di Sini
Perusahaan sangat menghargai pengalaman yang kamu punyai. Para HR pasti punya pandangan, bahwa kamu sudah mampu bekerja di bawah tekanan. Kamu juga dianggap telah mampu bekerja dengan target tinggi. Kamu langsung dicap telah ahli dalam bekerja dalam tim.
Poin itulah yang mampu menghantarkan kamu diterima di banyak perusahaan.
Hal Buruk yang Bisa Terjadi Padamu, Jika Kamu Ikut BEM
Tidak adil rasanya, jika kamu tidak mengetahui resiko-resiko yang dapat menimpamu, jika kamu ikut BEM. Berhubungan dengan tanggung jawab BEM tadi, kamu bisa banget mengalami DROP OUT.
Wow!
Iya, kamu berpeluang mengalami hilangnya motivasi untuk mengikuti perkuliahan. Kamu terlalu bahagia dengan padatnya rutinitas BEM, hingga rancu dalam merancang ulang prioritas fokus dan waktumu. Saat masuk kelas, kamu hanya menyisakan energi untuk memperhatikan dosen. Tidak jarang, para anggota BEM tertidur di kelas saat ada mata kuliah berlangsung.
Atau, jadwal skripsimu menjadi molor karena fisikmu tidak mampu lagi dibuat begadang mengerjakan skripsi. Lebih parahnya lagi, sampai-sampai ada yang minta cuti satu semester demi ingin fokus mengemban amanah di BEM.
Jadi bagaimana, setelah membaca semua hal di atas, kamu pastinya sudah dapat berbagai pertimbangan untuk ikut BEM. Kami sarankan kepadamu, ikutlah BEM, karena waktu adalah hal yang paling berharga. Dengan ikutnya kamu di BEM, berarti kamu telah memanfaatkan hal yang paling berharga itu, dengan sangat baik.
Dengan catatan, kamu harus pandai mengenal batas dirimu. Jangan sampai kepentingan BEM mu, mengorbankan atau memolorkan kuliahmu. Dan juga, jangan sampai setengah hati dalam mengemban amanah, harus total dalam menjalankan tugas, tetapi tetap dalam koridor yang membuat orang tuamu tidak khawatir akan waktu kelulusanmu.